FAQ Kongres Kebudayaan Desa

Apa itu Kongres Kebudayaan Desa?

Kongres Kebudayaan Desa adalah pertemuan antara para pemangku desa (pemerintah desa, lembaga, komunitas dan warga desa), para pemikir, akademisi, praktisi, birokrat, pelaku bisnis, dan pekerja media yang berupaya merumuskan kembali arah tatanan Indonesia baru dari desa.

Apa saja kegiatannya?

Ada empat kegiatan Kongres Kebudayaan Desa. Diawali dengan Riset tentang harapan warga-warga desa terkait kehidupan pasca COVID-19 (1-30 Juni 2020). Lalu serial Webinar yang menghadirkan beragam narasumber (1 Juli-10 Juli 2020). Beriringan dengan webinar, akan ada rangkaian Festival Kebudayaan Desa dari berbagai daerah di nusantara. Dan puncaknya, adalah “Kongres dan Deklarasi Tatanan Indonesia Baru dari Desa” pada 15 Agustus 2020.

Di mana kegiatannya?

Seluruh rangkaian Kongres Kebudayaan Desa bisa disimak di situs web kongreskebudayaandesa.id. Selain itu juga akan live via Zoom dan Youtube. Dan pantau terus update-nya di media sosial Kongres Kebudayaan Desa (Facebook, Instagram, Twitter, Youtube).

Apakah kegiatan ini gratis?

Ya, seluruh kegiatan Kongres Kebudayaan Desa tidak dipungut biaya.

Berapa kuota peserta live via Zoom?

Setiap sesi live via Zoom dialokasikan untuk 1.000 peserta.

Bagaimana cara mendaftar peserta?

Peserta Kongres Kebudayaan Desa terbagi menjadi dua: aktif dan pasif. Keduanya dapat mendaftar melalui http://s.id/daftarkkd. Untuk peserta aktif juga dapat mendaftar dengan mengirimkan Call for Papers.

Apa perbedaan peserta aktif dan pasif?

Peserta aktif dapat mengikuti rangkaian kegiatan dan berpartisipasi langsung secara interaktif. Contohnya, saat webinar peserta aktif bisa terlibat diskusi di laman untuk bertanya dan menyampaikan gagasan. Sedang peserta pasif hanya dapat mengikuti webinar, tapi tidak bisa berinteraksi langsung.

Siapa yang boleh menjadi peserta aktif Kongres Kebudayaan Desa?

Seluruh elemen masyarakat boleh menjadi peserta aktif. Seperti warga desa, komunitas, pemerintah desa, akademisi, praktisi, birokrat, maupun media.

Bagaimana cara mendaftar sebagai peserta aktif?

Mengisi formulir, pilih salah satu dari 18 topik, dan kirimkan Call for Papers ke alamat http://s.id/daftarkkd. Peserta boleh mengirim lebih dari satu topik. 

Bagaimana ketentuan Call for Paper?

Paper ditulis 8-10 halaman A4, spasi 1,5, dengan huruf Candara. Berisi judul dan subjudul, nama penulis dan instansi, pendahuluan, gagasan utama, kesimpulan, daftar refensi, dan profil singkat penulis. Dikirim paling lambat tanggal 29 Juli 2020 pukul 24.00 WIB.

Apa saja output dari kegiatan ini?

Output Kongres Kebudayaan Desa ini adalah menghasilkan panduan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes), yang harapannya dapat menjadi referensi arah pembangunan desa bagi pemerintahan desa di Indonesia. Selain itu, paper narasumber dan hasil Call for Papers akan diterbitkan menjadi buku ber-ISBN.

Apakah peserta mendapat sertifikat?

Iya. Semua peserta yang mengikuti seri webinar dari awal hingga aktif akan mendapat sertifikat dalam bentuk e-certificate yang ditandatangani oleh Ketua Kongres Kebudayaan Desa.

Share