Setelah mencermati, mengalami, dan berjibaku dengan Covid-19 dan hari ini kita belum bisa keluar darinya, maka tidak ada kata menyerah di dalamnya: perjuangan harus berumur panjang.
Maka siasat-siasat kebudayaan perlu dirumuskan untuk mengelak dari kepunahan manusia, mengelak dari kehancuran dan kehilangan nyawa yang lebih banyak lagi. Pandemi mengajarkan sisi positif bahwa manusia dengan segala daya, akal budi, dan kreativitasnya harus mencari ruang ‘perlawanan’ yang lebih baik. Menyerah berarti mengantarkan kematian dan kemanusiaan.
Maka tidak ada kata lain selain terus berjuang, dan perjuangan itu harus dimulai dari desa. Sebuah entitas negara yang paling dekat dengan warganya. Tidak ada jenjang pemerintahan yang lebih dekat dengan warga selain desa.
Karena itulah perlu disusun serangkaian upaya untuk merumuskan tata nilai dan tata kehidupan baru bernegara dan bermasyarakat, dimulai dari desa. Apa dan bagaimana tatanan baru itu? Kongres Kebudayaan Desa (KKD) yang akan menjawabnya.