« All Events

Talkshow Sesi #5: Desa Adat Aceh & Desa Adat Minang

Indonesia punya beragam  kebudayaan. Tak kurang dari 1.340 suku bangsa dan lebih dari 546 bahasa daerah. Tapi globalisasi mengubah banyak hal, termasuk pola pikir. Budaya Barat dianggap lebih baik, sedang budaya Timur dan lokal dinilai ketinggalan zaman. Pandangan tersebut akhirnya mereduksi kesadaran masyarakat dalam menjaga budaya lokal. Padahal budaya asing tak jarang disertai perilaku negatif yang tidak selaras dengan nilai-nilai budaya lokal.

Kontradiksi nilai-nilai Barat dan nilai-nilai adat tersebut makin tampak di beberapa daerah yang masyarakatnya mayoritas beragama Islam, seperti Aceh dan Minang. Fakta tersebut bukan berarti menuntut kita untuk menolak budaya asing. Tapi justru kita harus jeli dalam menyaring dan mengaplikasikannya sesuai konteks kearifan lokal. Karena budaya lokal juga mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan ciri khasnya. Ini sekaligus menjadi bukti bahwa nilai-nilai Nusantara itu abadi, dinamis, luwes, dan selektif.

Talkshow Seri 5 Festival Kebudayaan Desa membahas tentang bagaimana Desa Adat Melayu Aceh dan Minangmerespon pandemi COVID-19. Apa saja nilai, pengetahuan, dan praktik kebudayaan yang bisa disumbangkan untuk merancang tatanan Indonesia baru. Dan bagaimana pula peran desa maupun komunitas adat dalam konstruksi tatanan Indonesia baru tersebut. Baik dalam kebudayaan, agama, ekonomi, hukum maupun politik.

Narasumber:

  1. Arfiansyah (Perwakilan Desa Adat Aceh)
  2. R. Yando Zakaria (Praktisi dan Akademisi)
  3. Basrizal DT. Panghulu Basa, S.Sos (Perwakilan Desa Adat Minang)

Moderator: Dr. Yona Primadesi, M.Hum (Penggagas Komunitas Sahabat Gorga, Dosen Universitas Negeri Padang)

Share